www.pokermimpi.com

Monday, December 28, 2015

Pesona dan Eksploitasi Michael Jackson Yang Abadi


Agen PokerMichael Jackson adalah performer paling fenomenal, berpengaruh dan ikonik di dunia. Ia salah satu penyanyi yang bisa kita sebut sebagai musisi original. Sebelumnya ada The Beatles, Jimi Hendrix, Frank Sinatra, dan Elvis Presley, yang masa keemasan musisi tersebut belum pernah saya rasakan langsung. Namun, untungnya saya dan mungkin generasi 90-an umumnya masih bisa tumbuh bersama sosok King of Pop.

Penyanyi ini mempopulerkan moonwalk dance kepada khalayak pada tahun 1983, saat dirinya tampil di Motown: Yesterday, Today, Forever. Aksi panggungnya selalu megah dan spektakuler. Seakan mengingatkan kita bahwa ini adalah suatu keagungan. Tidak banyak musisi yang memiliki showmanship seperti itu.

Sementara Billy Jean merupakan salah satu karya terpenting yang pernah diciptakannya. Ada kedalaman dan kemegahan musikal di dalamnya. Dalam lagu tersebut terdapat variasi hook-hook yang ajaib. Semua instrumen seakan memainkan hook yang berbeda, padahal kita masih mendengarkan lagu yang sama.

Pengaruh Michael juga telah menjadi wabah bagi banyak artis. Bahkan, sebagian dari mereka berusaha menirunya. Kita dapat melihat pengaruhanya di penyanyi-penyanyi masa kini seperti Justin Bieber, Justin Timberlake, Chris Brown, Britney Spears sampai kawannya, Madonna, yang dijuluki Queen of Pop. Selain mereka, tak terhitung berapa jumlah impersonator yang menyambung hidup dengan menirukan aksi dan penampilan Michael.

Lima tahun berselang setelah kepergiannya yang mengejutkan pada 2009 silam, membuat kita dilanda rasa kehilangan yang amat dalam. Dunia tanpa Michael seperti tempat yang berbeda. Alhasil, kerinduan para fans yang jumlahnya mungkin sekitar 100 juta lebih ini dimanfaatkan sebagai peluang bisnis.

Kelompok sirkus Cirque du Soleil meraup untung yang luar biasa dan fantastis karena pertujukkan Michael Jackson The Immortal World Tour. Film THIS IS IT pun memberikan keuntungan melimpah. Sejak Michael meninggal, ada tiga album posthumous yang dirilis oleh label Sony/Epic, MICHAEL (2010), IMMORTAL (2011) dan XSCAPE (2014).


Menariknya, Michael tercatat terakhir kali menelurkan album pada tahun 2001, berjudul INVINCIBLE. Produktivitas Michael mandek karena ia berseteru dengan petinggi label, L.A Reid. Ia merasa album itu tidak dipromosikan sesuai ekspektasinya. Sedangkan, untuk album posthumous XSCAPE, label seperti berusaha melakukan promosi semaksimal mungkin. Mulai dari menggaet produser ternama, menggandeng kolabolator setenar Justin Timberlake dan lain-lain. Pertanyaannya, kalau Michael masih hidup, apakah label akan 'seniat' itu?

Bisa iya dan bisa tidak. Saat kita mulai mengaitkannya dengan penampilan fisik, tak sedikit yang menilai Michael adalah penyanyi yang aneh. Isu-isu personalnya yang penuh misteri telah mengurangi kemampuan kita untuk melihat Michael sebagai seorang seniman. Diperparah lagi dengan kasus tuduhan pelecehan seksual, membuat pamor positif Michael turun drastis.

Album posthumous dari musisi yang telah meninggal memang hal yang wajar. Namun ini bisa jadi tidak wajar kalau sebuah label merilis terus menerus album posthumous dari satu musisi. Popularitas yang tinggi, fans yang berdedikasi dan demo lagu Michael yang segudang membuat King of Pop sebagai musisi yang paling dieksploitasi sekarang ini.

Sebagai penggemar, saya merasa cukup sedih dengan hal ini. Ironis sekali melihat kenyataan Michael yang terus mengalami ekspoitasi, baik saat masih hidup maupun tiada. Sejak kecil ia dieksploitasi ayahnya sendiri, setelah dewasa dan meninggal atas nama pasar namanya terus dijual demi keuntungan pemodal. Betapa menyedihkan bukan

















AGEN POKER | AGEN TERPERCAYA | AGEN JUDI | POKER ONLINE | 4D | TOGEL ONLINE | TOTO| WWW.RUMAHKIUKIU.COM | AGEN TERAMAN | SBOBET| IBCBET | BANDARQ | DOMINO | AGEN DOMINO




Saturday, December 26, 2015

Tiket Konser Ludes Terjual, Adele Sukses Hancurkan Hati Fans


Agen PokerSejak comeback, Adele memang menyajikan musikalitas dan suara emas yang sudah dinantikan oleh banyak fansnya di seluruh dunia. Single Hello benar-benar sukses mengobati rasa rindu fans akan karya-karyanya yang fantastis.
Tak hanya mengukir rekor bersejarah, kini Adele kembali membuat para fansnya di Amerika Utara patah hati. Dilansir dari Inquisitr, tiket konser Adele yang bertajuk 2016 North American Tour ini benar-benar ludes terjual dalam hitungan menit.

Entah bagaimana, total tiket sebanyak 440 ribu itu benar-benar habis tak bersisa dalam waktu yang sangat singkat. Tak pelak, ada begitu banyak fans yang harus rela menghapus segala mimpinya untuk bisa menyaksikan penampilan Adele secara live.

Hingga saat ini, diperkirakan ada 10 juta orang yang berjuang mendapatkan tiket secara online, dan bahkan rela berdiri dalam antrean panjang untuk bisa menonton Adele. Namun, harapan mereka sia-sia dan harus pulang dengan tangan hampa.

Beberapa fans Adele sempat mengaku jika mereka sampai harus menunggu selama lebih dari 45 menit untuk bisa membeli tiket secara online. Namun, semua penantian itu benar-benar tak berbuah manis saat tiket itu ludes tak bersisa.

Harga untuk tiket resmi Adele sendiri dijual senilai US$ 40 hingga US$ 750 (sekitar Rp 545 ribu hingga Rp 10,2 juta). Sementara itu, situs StubHub dan eBay sempat menjualnya dengan harga tak kurang dari US$ 300 - US$ 10 ribu atau setara dengan Rp 4 juta hingga Rp 136,4 juta.















AGEN POKER | AGEN TERPERCAYA | AGEN JUDI | POKER ONLINE | 4D | TOGEL ONLINE | TOTO| WWW.GUNUNGPOKER.COM | AGEN TERAMAN | BANDAR BOLA | BANDAR AGEN | IBCBET | SBOBET 

Thursday, December 24, 2015

[VIDEO] 'Everglow', Senandung Emosional Coldplay

Agen PokerApakah kalian salah satu penggemar Coldplay? Satu video perform live mereka di acara BBC Radio 1 bisa jadi salah satu tontonan yang menarik.
Chris Martin dan kawan-kawan membawakan lagu barunya berjudul Everglow. Melankolis dan emosional. Simak deh video di bawah ini...











AGEN POKER | AGEN TERPERCAYA | AGEN JUDI | POKER ONLINE | 4D | TOGEL ONLINE | TOTO| WWW.LIGAPOKERQQ.COM | AGEN TERAMAN | SBOBET| IBCBET | BANDARQ | DOMINO | AGEN DOMINO

Friday, December 11, 2015

PENGANTAR JAZZ DARI JERMAN


Agen PokerJazz Jerman itu beragam. Nyaris tidak ada komunitas jazz nasional lain di Eropa yang memiliki rentang gaya, tradisi dan sikap bermain yang begitu lebar. Hampir semua varian musik improvisasi – mulai dari blues, boogie dan dixieland, swing, bebop dan cool jazz sampai jazzrock, free jazz dan berbagai bentuk perpaduan jazz dan musik baru, musik dunia, hiphop, ambient, musik rakyat dan pop – mempunyai basis penggemar yang luas.


Jazz banyak dimainkan dan terutama secara live, baik oleh lulusan perguruan tinggi yang masih muda maupun oleh para veteran bisnis ini yang sudah banyak makan asam-garam. Jazz mempunyai publik yang luas dan berpengalaman, sejarah yang ditandai oleh pasang-surut dan beragam kejadian dan yang sehubungan dengan sistem politik federal sampai sekarang menunjukkan berbagai kekhasan regional, serta dinamika artistik yang dalam masa setelah runtuhnya Tembok Berlin semakin disadari dan dihargai, juga secara internasional. Singkat kata: Jazz dari dan di Jerman sementara ini telah mendapatkan identitas sendiri, yang terbentuk karena latar belakang sejarah, tetapi juga karena situasi pendidikan, medan konser dan klub, serta keunikan struktural yang terkait dengan pembagian regional dari segi politik.


MASA LALU YANG TERBELAH, MASA KINI YANG BERSATU

Jerman adalah negara federal yang selama empat dasawarsa terbagi ke dalam dua sistem politik. Menyusul emansipasi teladan-teladan di Amerika Serikat, perkembangan di Barat paling tidak sejak akhir tahun 1960-an ditentukan oleh keseimbangan antara konservatisme dan gugatan terhadap tradisi. Setelah tahun 1970, free jazz memang terkesan lebih kokoh dibandingkan gaya lain akibat pengaruh dominan kelompok Wuppertal di sekeliling pemusik seperti pemain saksofon Peter Brötzmann. Namun secara keseluruhan jazz Jerman Barat dicirikan oleh rentang lebar bentuk ekspresi, mulai dari eksperimen Albert Mangelsdorff sampai jazzrock Klaus Doldinger.

Para pemusik Jerman Timur menempuh jalan sendiri dalam menjelajahi medan antara pengawasan oleh negara dan identitas artistik. Beberapa di antara mereka, misalnya saja pianis Ulrich Gumpert, mengimbangi permainan free jazz dengan mengembangkan suatu gaya nasional yang memadukan lagu rakyat, lagu pekerja dan musik barok Sachsen, namun tidak banyak ditiru setelah runtuhnya Tembok Berlin. Sebaliknya, sebelum tahun 1989, meskipun terhadang oleh perbatasan politis, sudah terdapat banyak kontak di antara komunitas jazz kedua negara Jerman, misalnya saja di berbagai festival dan tur, yang selanjutnya memudahkan peleburan kedua kelompok tersebut setelah reunifikasi.


KEUNIKAN STRUKTURAL

Kualitas jazz Jerman terjamin berkat adanya institusi, aktivitas dan kegiatan pembinaan yang tergabung dalam suatu jaringan yang rapat dan menjangkau seluruh negeri. Siaran radio berperan penting di sini. Dengan jaringan stasiun regionalnya, Kelompok Kerja Lembaga Penyiaran Jerman (ARD) bukan saja dapat memfokuskan perhatian kepada beberapa sentra jazz, tetapi juga turut membangun dan membina perkembangan musik jazz melalui siaran langsung dan dukungan kepada festival dan klub, serta melakukan dokumentasi menyeluruh.

Selain itu, jaringan festival jazz yang rapat juga menjamin pertukaran komunitas jazz nasional dengan seniman mancanegara. Fokus di sini mencakup Dixieland Festival Dresden, Total Music Meeting Berlin, yang mengangkat improvisasi bebas, sampai MoersFestival, yang menyoroti kecenderungan baru musik rock, musik dunia dan musik elektronik. Kesempatan pendidikan bagi pemusik jazz pun sangat beragam di Jerman. Dewasa ini terdapat 18 sekolah tinggi musik dan konservatorium dengan program studi jazz yang tersebar di semua negara bagian. Di tingkat lokal dan sekolah juga dilakukan banyak upaya untuk mendekatkan calon pemusik dengan musik jazz sejak masa anak-anak.


INSPIRASI DARI SELURUH DUNIA

Jazz di Jerman turut diwarnai oleh pemusik yang datang dari luar negeri dan yang melalui pengalaman musikal mereka memberikan inspirasi kepada pemusik antara Flensburg dan Garmisch. Kekayaan variasi dan potensi ketidakterbatasan jazz serta keterbukaan yang terkait di kalangan pelaku, penyelenggara, media dan publik merupakan faktor yang menjadi daya tarik Jerman bagi pemusik dari seluruh dunia.

Aki Takase, Vladyslav Sendecki, David Friedman, Kalle Kalima atau pun Rabih Abou-Khalil hanya beberapa di antara banyak pemusik terkemuka yang menghadirkan nuansa internasional di dalam negeri melalui berbagai proyek dan band mereka.


SENTRA REGIONAL

Setiap lokasi jazz memiliki gaya khasnya sendiri. Frankfurt diwarnai oleh aliran garda depan seputar Albert Mangelsdorff dan Heinz Sauer. Hamburg dipandang sebagai ibukota modern mainstream, sementara Hannover dahulu menjadi pusat acid jazz. Weilheim di Bayern terkenal karena perpaduan antara postrock dan jazzavantgarde, sedangkan Wuppertal merupakan sinonim bagi free jazz. Berlin dan Köln mewakili berbagai gaya jazz berbeda, tetapi semua pembagian itu hanyalah titik tolak untuk orientasi awal.

Terutama di Berlin dalam tahun-tahun terakhir terbentuk sebuah komunitas internasional, yang tanpa menghiraukan batas gaya, genre dan generasi menetapkan tolok ukur melalui pesona subkultur dan kemandirian kosmopolitan, serta tidak perlu minder jika dibandingkan dengan New York dan London. “Jazz – made in Germany” dengan demikian bukan sekadar merek dagang. Sejak dahulu sebutan itu juga sebuah opsi, sebuah peluang, dan sebuah sudut pandang.









AGEN POKER | AGEN TERPERCAYA | AGEN JUDI | POKER ONLINE | 4D | TOGEL ONLINE | TOTO| WWW.LIGAPOKERQQ.COM | AGEN TERAMAN | SBOBET| IBCBET | BANDARQ | DOMINO | AGEN DOMINO